Jumat, 24 Agustus 2007

siapa kita?

siapa kita adalah memilih jadi apa kita, alam membuat kita memiliki pilihan dan Allah memberi kita kebebasan bertindak.
lalu Allah akan berikan kita dua hadia luar biasa Syurga dan neraka.
just it,not more!

all it's just 'choice' so chose it better.

Amerika dan simbol setan...

Dari seluruh negara yang ada di permukaan dunia, hanya Amerika Serikat yang lambang negaranya terdiri dari dua sisi dan masing-masing sisinya sarat mengandung simbol setan. Benarkah itu?

Dasar filosofi suatu negara terletak pada Lambang atau Simbol negaranya. Di mana pun di dunia ini, maknanya selalu demikian.

Amerika Serikat yang resmi berdiri pada tahun 1776, memiliki Lambang Negara yang cukup unik karena memiliki dua sisi. Satu sisi bergambar Burung Elang yang mengembangkan sayap dan kedua kakinya mencengkeram anak panah dan daun zaitun, sedangkan sisi lainnya bergambar piramida masonik.

Di atas kepala burung elang tersebut, ada sekumpulan bintang yang membentuk susunan Bintang David.

Bila dicermati, lambang negara Amerika Serikat ini dipenuhi dengan berbagai simbol yang seluruhnya mengarah kepada angka 13. Angka 13 sendiri sejak lama sudah dikenal dunia sebagai angka mistis yang sarat dengan pemujaan terhadap setan.

Selain sebagai angka setan, 13 juga bisa dianggap menyimbolkan 13 suku Israel, di mana suku ke-13 adalah Suku Benjamin yang terbuang. Atau 13 juga menyiratkan banyaknya jumlah koloni Inggris di Amerika saat Inggris masih berkuasa di benua itu. Apa pun, angka 13 ternyata memang banyak terdapat di lambang negara adidaya tersebut. Inilah buktinya:
Sisi Burung Elang, angka 13 terdapat di:
• 13 bintang di atas kepala Elang membentuk Bintang David.
• 13 garis di perisai atau tameng burung.
• 13 daun zaitun di kaki kanan burung.
• 13 butir zaitun yang tersembul di sela-sela daun zaitun.
• 13 anak panah.
• 13 bulu di ujung anak panah.
• 13 X 9 titik yang mengitari Bintang David di atas kepala Elang.

Sisi Piramida Masonik, angka 13 terdapat di:
image• 13 huruf yang membentuk kalimat ‘Annuit Coeptis’
• 13 huruf yang membentuk kalimat ‘E Pluribus Unum’
• 13 lapisan batu yang membentuk piramida.

lengkapnya lihat disini

Rabu, 22 Agustus 2007

susu jagung

susu jagung..yah susu jagung, hasil krativitas temen-temen Institut Pertanian Bogor yang berhasil meramu susu jagung. Cocok untuk diet dan bisa dikonsumsi penderita diabetes.Usaha enam bulan itu tidak sia-¬sia. Mereka bergelut mencari formula susu jagung yang tepat dan memperkenalkan serta memasarkannya sendiri di lingkungan kampus.
Dengan wajah berseri, lima anak muda itu naik panggung diiringi aplaus para hadirin. Malam itu, Selasa dua pekan lalu, mereka menerima penghargaan Young Entrepreneurs Award 2007 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Hadiah itu adalah ganjaran bagi prestasi mereka meramu susu jagung yang kini mulai dikonsumsi sebagian masyarakat.
Sarinada—begitulah kelima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menamai kelompok mereka. Sebutan itu adalah singkatan dari nama mereka: Ahsan Sihotang, 19 tahun, Ari Try Purbanyanto (22), Nadiyah Khaeriyyah (19), Muhammad Akhlis Mustaghfiri (22), dan Linda Mikowati (20). Di kampus IPB, mereka menyisihkan 400-an kelompok yang berebut tiket ke final di hotel bintang lima.
Ahsan dan kawan-kawannya menyabet penghargaan kedua di bawah kelompok mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang memasarkan hiasan dari kerang.
Penghargaan yang diberikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional ini memang lebih menyoroti kreativitas mahasiswa dalam kewirausahaan. Maka hiasan kerang menyabet juara pertama.
Namun, temuan produk susu jagung adalah karya yang amat inovatif dan bisa menjadi alternatif di saat harga susu terus melonjak. "Susu jagung bisa diproduksi dalam skala besar," kata seorang juri. Ahsan yang memimpin proyek peracikan susu jagung mengatakan, ide awal muncul ketika ada tawaran dana dari Dirjen Dikti kepada mahasiswa yang mau melakukan penelitian sekaligus mengembangkan bisnis.
Ahsan tertarik. Akhir tahun lalu, ia membentuk kelompok yang terdiri dari rekan-rekannya di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, yakni Diah dan Linda. Adapun Ari dan Ikhlas berasal Jurusan Teknologi Pangan di Fakultas Pertanian. Selama sepekan lima sekawan ini berunding. Mereka pun sepakat membuat susu jagung.
Ide ini dipinjam dari skripsi sekaligus hasil penelitian kakak kelas mereka, Berta Setya Rini, mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Proposal pun dibuat. Sebulan berselang, yakni pada Januari 2007, mereka mendapat bantuan dari Dirjen Dikti sebesar Rp 4,5 juta. "Ini modal awal penelitian untuk pembeli alat-alat dan bahan baku pembuat susu," kata Ahsan.
Peralatan yang dibeli antara lain blender, kompor, panci, saringan, dan baskom. Bahan baku pembuat susu adalah jagung manis (zea mays sacc), gula pasir, dan air. Bulan pertama menjadi masa percobaan. Mereka berupaya mencari takaran yang tepat. "Sebenarnya tidak sulit. Masalahnya adalah mencari formula yang tepat sehingga rasanya enak," kata Nadiyah, mahasiswi semester IV.
Cara pembuatan susu jagung ternyata sederhana saja. Setelah direbus, jagung dilumatkan dalam blender. Hasil dari blender lantas diperas dan disaring menjadi susu jagung. Untuk pengental, Ahsan menambahkan CMC (Carboxymethylcellulose) bahan dasar pembuat agar-agar. Namanya juga susu jagung, tentu saja bau jagung tak bisa dihilangkan. "Ini justru membantu orang yang tidak suka dengan bau amis susu," kata. Ahsan.
Ternyata penambahan CMC memunculkan masalah. Awalnya zat kimia ini bisa menyatu, tapi setelah disimpan beberapa jam ada cairan CMC yang mengendap. Selain itu, susu sempat terasa kasar dan seperti tersangkut di tenggorokan. Kedua masalah itu pun teratasi. CMC diganti dengan susu skim. Untuk menghaluskan cairan susu, jagung diblender lebih lama lagi. Formula yang tepat akhirnya ditemukan.
Merasa percaya diri dengan formula itu, kelompok Sarinada mulai melakukan uji pasar. Susu dibagikan secara gratis kepada mahasiswa, dosen, dan pejabat kampus. Mereka yang mencicipi diminta mengisi kertas saran. Berbagai masukan diterima, di antaranya ada yang menginginkan susu jagung tetap berwarna kuning seperti bahan bakunya. Ada yang meminta agar rasa jagung tak dihilangkan dan susu dikemas menggunakan gelas plastik seperti susu segar lainnya.
Setelah kemasan susu lebih baik dan menarik, mereka mencoba menjualnya ke kantin-kantin kampus dan menawarkan langsung ke mahasiswa. "Ternyata banyak yang suka, mungkin karena harganya hanya Rp 1.500,” kata Ahsan. Susu yang diberi nama 0-ThanX—mengutip potongan nama belakang Ahsan—itu kini beredar di semua kantin dan koperasi kampus IPB. Setiap ada kegiatan kampus, susu 0-ThanX selalu hadir sebagai pelengkap hidangan.
Kelebihan susu jagung dibandingkan dengan susu sapi atau kedelai: bahan bakunya mudah didapat dari petani setempat dengan harga tidak terlalu tinggi. Jagung tidak mengandung lactate intolerance (yang membuat susu bau amis). Susu jagung mengandung serat lebih banyak, cocok buat mereka yang diet. Tapi susu ini hanya bertahan satu hari jika disimpan di luar. Daya tahannya bisa mencapai dua pekan jika disimpan dalam lemari pendingin.
Manajer Mutu Pengujian LaboratoriumTeknologi Industri Pertanian IPB, Dwi Setyaningsih, mengatakan, susu jagung mengandung karbohidrat tinggi (lihat tabel kandungan) yang berguna memulihkan stamina. Serat jagungnya membantu melancarkan pencernaan. Dan kadar gula rendah membuat susu ini cocok untuk diet. "Penderita diabetes bisa meminum susu ini," kata Dwi yang mengawasi proyek lima mahasiswa tersebut.
test new read more


Senin, 20 Agustus 2007

"Cinta itu indah, karena ia bekerja dalam ruang kehidupan yg luas, dan inti pekerjaannya adalah memberi.
Memberi apa saja yg diperlukan oleh org2 yg kita cintai utk tumbuh menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya" (Anis Matta)

‘aku jadi bodoh’
Entah mulai kapan, entah waktu yang diam atau aku yang tak mendengar
Entah sejak peristiwa apa, entah milestone keberapa
Diriku kehilangan sensitivitas
Entah sejak kapan rasa dirinya hadir dalam debu kehidupan yang kuhirup
Aku tah tahu, tak merasa kehilangan sensitivitas,
kehilangan rasa hati terganti rasa aneh yang perlahan menjadi dahaga
Perlahan menghapus cinta terbesarku
memecahnya menjadi batu hati yang mendebu
mendadak menghilangkan segala kontrol atas mata dan hati
kini rasa kebodohan ini membesar

satu cara dalam hatiku berbicara
HANCURKAN dia atau dia akan menghancurkan
Hilang kan dia, usir dia dari dalam jenak nafas kehidupan
Parasit rasa yang menempel pada hati
Kehancurannya mungkin juga mematikan inangnya

Orang-Orang yang Merdeka

Setiap tanggal 17 Agustus, negara kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Yang mana di tahun ini usia kemerdekaan negara kita sudah menginjak usia yang ke 62 tahun. Seperti biasa, di setiap daerah diadakan berbagai kegiatan, dari mulai mencat pagar, bikin gapura, umbul-umbul, dan sederet kegiatan lainnya berupa perlombaan-perlomba an yang mencerminkan semangat juang yang tinggi, sebagaimana para pejuang dahulu.

Kemerdekaan adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah karuniakan pada manusia. Derajatnya lebih tinggi daripada nikmat kehidupan. Allah SWT memberi nikmat kehidupan tidak hanya pada manusia, tapi juga pada hewan dan tumbuhan. Tidak demikian dengan nikmat kemerdekaan, nikmat ini khusus diberikan pada manusia.

Maka, dengan kemerdekaanlah, manusia memiliki kualitas hidup lebih tinggi dari makhluk lainnya. Dengan kemerdekaan pula, manusia berkesempatan mendapatkan nikmat Allah tertinggi, yaitu nikmat hidayah (keimanan), sehingga kedudukannya melambung tinggi melebihi malaikat.

Dan dengan kemerdekaan pula, kedudukan manusia bisa jatuh ke tempat yang paling rendah, lebih rendah dibanding hewan. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. " (QS. At-Tiin [95] : 4-6).
Hanya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh saja yang beruntung dan inilah orang-orang yang berkualitas. Oleh karena itu, tak usah heran bila orang-orang yang berkualitas ini lebih memilih terpenjara fisiknya, daripada terpenjara mental, emosi, atau ruhaninya. Yang mana, mereka menggunakan nikmat kemerdekaannya untuk tetap taat kepada Allah SWT, sehingga bagaimana pun kerasnya rintangan yang dihadapi dalam taat kepada Allah SWT, tidak akan mampu untuk mengalahkannya atau merubahnya. Sebagaimana kisahnya Yasir dan isterinya Sumayyah yang dibunuh secara keji oleh Abu Jahal.

"Abu Jahal yang kekar dan tinggi besar, berjalan tergopoh-gopoh menuju rumah Yasir. Ia sengaja datang kepada keluarga sederhana itu untuk melampiaskan kemarahannya. Setiba di rumah Yasir, segera Abu Jahal menghardik Yasir, mengumpatnya dan menyuruhnya untuk keluar dari agama Muhammad yang baru. Tetapi dengan tegar, Yasir yang mulai renta berkata tidak. Abu Jahal kian marah. Tetapi, Yasir tetap pada pendiriannya. Tidak, tidak mungkin baginya kembali kepada kemusyrikan, setelah Allah memberinya cahaya petunjuk yang sangat indah.

Akhirnya, kemarahan Abu Jahal sampai pada puncaknya. Dengan sekuat tenaga, Abu Jahal mencekik Yasir. Sesuatu yang terjadi sesudah itu bisa sangat dibayangkan, Yasir gugur syahid menemui ajalnya. Setelah itu, Abu Jahal bergegas mencari isteri Yasir, Sumayyah. Setelah bertemu, ia juga memaksa Sumayyah untuk keluar dari Islam. Tetapi, Sumayyah dengan tegas menolak. Abu Jahal semakin kesetanan. Tetapi, Sumayyah tetap tenang. Tidak mungkin baginya menjual ajaran tauhid yang baru saja ia rengkuh, dengan tunduk pada kepongahan Abu Jahal, sedetik pun. Hingga akhirnya, Abu Jahal menombak perut Sumayyah. Isteri Yasir itu pun gugur syahid, menjadi wanita pertama yang syahid dalam Islam." (Tarbawi, Edisi 41, Agustus 2002).

Atau juga kisahnya Nabi Yusuf AS, Bilal bin Rabbah, Imam Hanafi, Imam Ibnu Taimiyah, Sayyid Quthb, Zainab, Al-Ghazali, hingga Hamka di Indonesia, adalah sosok yang lebih suka terpenjara fisiknya, daripada terpenjara ruhaninya. Fisik mereka terpenjara, tapi hatinya merdeka.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, seorang ulama besar yang juga murid kesayangan gurunya (Ibnu Taimiyah), menukilkan sebuah senandung gurunya, "Apakah gerangan yang akan diperbuat musuh-musuhku kepadaku? Syurgaku dan kebunku ada di dadaku. Ke mana pun aku pergi, dia selalu bersamaku dan tidak pernah meninggalkanku. Sesungguhnya penjaraku adalah tempat khuluwatku, kematianku adalah mati syahid, dan terusirnya diriku dari negeriku adalah rekreasiku."

Dalam kehidupan sekarang ini, banyak orang yang merdeka fisiknya, tapi hidupnya terpenjara oleh hawa nafsunya dan jauh dari hidayah Allah SWT. Seorang ahli hikmah mengatakan, "Orang yang di penjara itu adalah orang yang terpenjara hatinya hingga tidak dapat mengenal Allah, dan orang yang tertawan itu adalah orang yang ditawan oleh hawa nafsunya."

Dan yang paling menyedihkan adalah orang yang terpenjara fisiknya juga terpenjara akal pikiran, emosi, serta hatinya. Na'udzubillah. Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat seperti ini.

Sahabat-sahabat sekalian... Kemerdekaan adalah satu nikmat terbesar yang Allah karuniakan untuk kita. Oleh karena itu, mari kita isi kemerdekaan ini dengan lebih meningkatkan lagi kualitas hidup dan ibadah kita kepada Allah SWT. Dan mudah-mudahan, kita menjadi orang-orang yang lebih mensyukuri lagi nikmat Allah yang telah Allah berikan kepada kita, begitu pun dengan nikmat kemerdekaan ini.

Wallahu a'lam.
kotasantri.com